Tuesday, October 22, 2019


S

Nama: Melisa Handayani
Tempat,Tanggal Lahir: Medan,11 Mei 2002
Status: Siswa kelas XII IPA 1 TA 2019/2020
Nama Ortu: Marmin Milala
Alamat: Jalan jamin ginting no.12 laucih
SEKOLAHLKU

HARI PERTAMA
   Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah setelah liburan semester berlangsung.Kini aku duduk dikelas tiga SMPN 10 Medan.Sekolahku agak sedikit berubah semenjak liburan sekolah.Perpustakaan dipindahkan diatas Labolatorium Komputer,kini kantin bertambah menjadi empat,lapangan sepak bola diperbesar.
  Aku melihat dipapan pengumuman bahwasanya aku duduk dikelas tiga B.Akupun menghampiri kelasku untuk mengambil tempat duduk.Baris kedua adalah tempat yang aku pilih menjadi tempat dudukku.Aku duduk bersama Aldo. Dia orangnya baik,pintar,lucu, jujur,sayangnya dia agak sedikit jail.Aku mengenalnya sejak kelas satu SMP.
   Bel sekolah pun berbunyi.Semua siswa masuk ke kelasnya masing-masing.Bu mei adalah guru yang pertama masuk ke kelas kami sekaligus sebagai wali kelas.Bu Mei menyuruh kami untuk memperkenalkan diri masing-masing agar kami mengenal satu sama lain.Ada beragam-ragam siswa dikelas kami.Ammar yang berkulit hitam,Aulia tampak seperti orang culun,Riri dan Rara yang bersaudara kembar,Ruth yang berparas cantik,Vanya yang yang seperti anak-anak,dan masih banyak lainnya.
  Setelah pengenalan diri,saatnya pemilihan perangkat kelas.Saat pemilihan perangkat kelas,dia mencalonkan diri sebagai ketua kelas dan ia memaksaku agar mencalonkan sebagai bendahara,walaupun kami mencalonkan diri untuk menjabat menjadi salah satu perangkat kelas,hasil tetap ditentukan melalui suara terbanyak agar teman sekelas berhak memilih sesuai keinginan mereka siapa yang berhak menjadi perangkat kelas.
   Adapun yang mencalonkan diri sebagai perangkat kelas adalah ketua kelas (Aldo,Vanya), sekretaris (Ruth,Sheila), bendahara (aku,Aulia).Setelah orang yang ingin menjabat terkumpul saatnya pemilihan perangkat kelas.Bu Mei menyuruh kami untuk mengambil selembar kertas masing-masing dan menulis hak suara kami,siapapun tidak boleh ada yang tahu siapa yang pilih melalui kertas tersebut.Lima menit kemudian,Bu Mei menyuruh agar kertasnya dikumpul diatas meja guru kelas kami dan melakukan perhitungan suara.
“Dalam hitungan ke lima kertasnya harus dikumpul semua.” kata Bu Mei dengan suara yang keras
 “Satu...dua...tiga...empat...lima.” kata Bu mei
Karena kertasnya sudah terkumpul.Saatnya perhitungan suara dimulai.Kevin dan Agung disuruh maju untuk membacakan juga menulis dipapan tulis votingan suara.Setelah beberapa menit kemudian,persaingan semakin sengit,perbedaan suara sangat tipis.
“Kertas terakhir.
Ketua kelas = Aldo
Sekretaris    = Ruth
Bendahara   = Caca” kata Agung
“Nah,hasil voting
Ketua kelas:
1.Aldo memperoleh   20 suara
2.Vanya memperoleh 15 suara
Sekretaris:
1.Ruth memperoleh   21 suara
2.Sheila memperoleh 14 suara
Bendahara:
1.Caca memperoleh 19 suara
2.Aulia memperoleh   16 suara” kata Kevin sambil membaca hasil voting yang tertulis dipapan tulis
   Kami yang memperoleh suara terbanyak maju dan membacakan visi misi.Setelah membacakan visi misi,kami resmi menjadi perangkat kelas.Kami masing-masing diberi arahan dan tugas oleh Bu Mei.Bu Mei menyuruhku untuk membeli alat-alat kebersihan kelas,dan perlengkapan kelas.
   Setelah seminggu kemudian tepatnya pada hari Jumat sepulang sekolah,aku dan Aldo membeli perlengkapan kelas di Pajak Sore Jln.Jamin Ginting Padang Bulan.Karena yang mau di beli banyak sekali kami membagi tugas untuk mempersingkat waktu,Aldo membeli perlengkapan kelas (foto presiden,wakil presiden,penghapus papan tulis,gembok,dll) sedangkan aku membeli alat-alat kebersihan kelas (sapu,ember,pengepel,dll).Aku pun membernya uang sebesar Rp80.000.
“Do,nanti kalau udah siap ngumpul di Toko Emas ini ya.Oh iya jangan lupa kalau beli minta bonnya.” Kataku
“Ok,nanti kalau aku belum datang tunggu aku ya” jawab Aldo
“Hmmmm...ok” kataku 
   Akupun pergi mengelilingi Pajak Sore untuk mencari toko yang menjual alat-alat kebersihan.Sambil berkeliling.Tiba-tiba aku melihat Aulia dan aku menghampirinya.Aulia sendirian jalan di Pajak Sore.
 “Aulia!!” teriakku
“Eh caca,ngapain kau disini?” tanyanya sambil menoleh ke samping
“Iya,aku mau alat kebersihan kelas ni.” Kataku
“Sini biarku bantu.” kata Aulia
   Aulia pun membantuku untuk membeli barang-barang tersebut.Dia membawaku ke sebuah toko besar yang khusus menjual alat kebersihan.Aku pun memberinya daftar barang-barang yang ingin dibeli.
“Mau beli apa dek?” tanya pegai toko
“Kak mau bli barang ini semua.” jawab Aulia
“Sebentar ya dek,biar kakak ambilin.” kata pegawai toko
“Kira-kira uang tujuh puluh ribu cukup engga ya beli itu semua.” Kataku
“Ih...mana aku tau,kayaknya si cukup” jawab Aulia
“Ini dek” kata pegawai toko sambil membawa alat-alatnya
“Berapa semua kak?” tanyaku
“Total semuanya Rp50.000 dek.” jawab kakak pegawai toko
“Ini kak,jangan lupa buat bonnya ya kak.” kataku sambil memberi uang
   Kemudian,kami balik ke sekolah dengan membawa alat-alat tersebut.Sesampai disekolah kami langsung menarok barang-barangnya di belakang kelas.Aku lupa bahwasanya aku berjanjian dengan Aldo,setelah membeli alat-alatnya bakal bertemu di Toko Emas Pajak Sore.
   Keesokannya pada hari Sabtu,aku ingin meminta maaf kepada Aldo tetapi dia tidak mencakapiku selama jam pelajaran berlangsung.Sepertinya dia sangat kesal dan marah  karena aku tidak menempati janji semalam.Sepulang sekolah Rara memberanikan diri mengajak kami untuk bicara di lapangan sekolah.
“Do,aku minta maaf ya soal kemarin” kataku
“Ooooo....” katanya sambil pergi meninggalkanku
   Sejak kejadian kemarin kami tidak pernah bercakapan lagi.Sepertinya dia sangat marah karena aku meninggalkan dia kemarin,dan tidak membantunya.Kami yang biasanya ribut dan aktif di pelajaran,kini berubah menjadi pendiam dan mengerjakan tugas dengan sendiri-sendiri.Aku engga tahu ini berakhir samapai kapan.
   Pada tanggal 11 Mei aku berulang tahun.Hingga sampai sekarang kamipun belum cakapan. Aldo berbisik-bisik dengan Vanya sambil melirikku.Aku sedih karena dia belum mengucapkan “selamat ulang tahun” kepadaku.Waktu pulang sekolahpun tiba,aku berjalan kaki kedepan bersama Rani,sepanjang kami berjalan aku dapat banyak ucapan dari teman-teman.
  
Malam harinya aku diajak orangtuaku untuk makan bersama dengan saudara-saudarku di Restoran Desa-Desa Resto yang terletak di Jln.Setia Budi.Sepanjang jalan menuju restoran mataku ditutup dengan sapu tangan.Walaupun mataku ditutup tapi aku mengetahui kenapa mataku ditutup,mereka pasti ingin membuat suprise untukku.Sesampai di restoran,mama membantuku berjalan menuju tempat duduk yang sudah dipesan.Sapu tangannya pun dibuka tetapi aku tidak melihat apapun diatas meja.Ternyata dugaanku salah,mereka melakukannya hanya untuk mengeprank saja agar aku merasa geer diberi kejutan.
    Tiba-tiba restoran tersebut menyalakan lagu “Selamat Ulang Tahun yang diciptakan oleh Jambrud” “Ah palingan untuk orang lain bukan aku” kataku dalam hati.Dan aku melihat Rara,Vanya,dkk kelas lainnya kecuali Aldo datang menghampiriku membawa kue ulang tahun.Aku senang sekali karena aku tidak menyangka bahwasanya teman-teman dan keluargaku membuat surpise seperti ini.Dan aldopun datang dari belakangku sambil membawa sebuah kotak.
“Happy Birthday Caca” kata Aldo
Sontak aku terkejut mendengarnya.aku engga habis pikir dia  bakal datang ke acara ini.Tapi ini benar-benar buatku bahagia.Aku benar-benar masi enggak menyangka atas suprise yang mereka buat.

TAMAT













BERENANG
   Ayam-ayam sudah mulai berkokok menandakan hari sudah pagi. Aku melihat jam disamping tempat tidurku menunjukkan pukul 05.20. Akupun bangun dari tidurku dan bergegas bersiap-siap pergi ke sekolah.
   Sewaktu sedang sarapam pagi,tiba-tiba aku teringat bahwasanya akan ada ujian renang pada hari ini yang wajib diikuti.Aku langsung bergegas menghabiskan makananku kemudian menuju kamar dan membuka lemari untuk  menyusun barang-barang perlengkapan renang,seperti pakaian renang,handuk,kacamata renang,pakaian ganti,kantungan plastik,dll.
   Ketika menyiapkan barang-barang tersebut.Aku sedikit kesulitan yaitu celana renangku yang tidak nampak.Aku bongkar lemariku,tetapi sama saja aku tidak menemukan celana renangku.Aku kebingungan mecari celana renangku.Seingatku kemarin aku melihatnya di keranjang pakaian yang belum digosok.Akupun membongkar kerangjang pakaian tersebut tetapi tidak ketemu juga.
“Ma,nampak celana renangku ga?” tanyaku
“Mana mama tau.” jawab mamaku
   Sedangkan ayah sudah mengkelson-klekson mobil dan memanggil-manggilku.Keadaan membuatku semakin terburu-buru karena celana renangku yang belum ketemu-ketemu dan ayahku yang sudah berulang kali memanggilku.Akupun mengambil keputusan bahwasanya sepulang sekolah aku akan pulang ke rumah dulu.Akupun mengambil tas kemudian menyalam ibu dan naik ke mobil.Ketika dijalan menuju sekolah,aku memperhatikan muka ayah.Muka ayah sangat tidak enak,seperti terburu-buru dan sangat serius.Aku merasa bersalah dan meminta maaf kepada ayahku karena sudah menungguku kelamaan.
   Sesampai disekolah,aku melihat dikelasku sudah ramai dan bising.Mereka membicarakan tentang ujian renang.Akupun tidak mau ketinggalan cerita tersebut.Aku langsung meletakkan tas dan mengikuti alur cerita mereka.
“Aku besok ajalah renang.” kata Ema
“Lah,bukannya ujian renang hari ini aja.’ sahut Vitha
“Hahahaah....ya,enggala.Minggu ini ujian renang,bukan hari ini aja.” kata There sambil terkekeh
   Ketika bel berbunyi,kami kembali ke tempat duduk asing-masing.Satu per satupun pelajaran berlangsung.Aku mengikuti dan memerhatikan Pak Sinaga yang sedang menjelaskan di papan tulis.Tiba-tiba terlintas dibenakku celana renang yang belum ketemu juga tadi pagi.Konsentrasiku terhadap pelajaran mulai buyer,karena aku terus menerus memikirkan celana renang tersebut.”Apa hilang?atau pas pigi kemarin..terus aku lupa bawaknya.” pikirku.
   Jam menunjukkan pukul 12.00 siang,hari semakin mendung dan gelap menandakan seperti akan turun hujan deras.Aku menelepon ibu dan mengatakan sepulang sekolah aku akan pulang ke rumah dulu,untuk ngambil semua perlengkapan renangku.Karena rumahku yang jauh,aku takut terlambat sendiri pas ujian renang nanti.Kalau perlengkapan renangku di      go-sendkan tidak mungkin karena ongkosnya terlalu mahal jika dikirim ke sekolah dan yang ada aku kenak marah sama mamaku sendiri.
   Hujan pun turun sangat deras,kami kebingungan gimana nanti ujian renang kalau hujan deras kayak gini.Sebagian temanku membatalkan untuk tidak ujian renang pada hari ini karena kondisi cuaca yang tidak mendukung.Mereka yang tidak jadi berenang pada hari ini,akan menggantinya besok hari.
   Sempat aku berpikir untuk mengganti hari juga seperti kawan-kawanku.Tapi bukannya bagus jika mereka renangnya besok,otomatiskan yang bakal renang hari ini bakal sedikit.Kalau besok pasti ramai kali.Aku harus memanfaatkan keadaan.
   Sepulang sekolah,hujan masih tetap sangat deras.Aku kebingungan bagaimana aku pulang jika hujannya sangat deras sepert ini.Terpaksa aku menunggu hujan tersebut agar reda.Jika tidak reda-reda aku akan menerobos hujannya,tidak peduli mau basah kuyup atau apalah.Lima belas menit kemudian,hujannya mulai reda,cepat-cepat aku memesan grab agar tidak terlambat ke kolam nanti.Diperjalanan menuju ke rumah,aku terkena hujan dan sedikit agak basah kuyup.Tapi itu semua aku terobos,aku tidak mau berenang besok hari.
   Sesampai dirumah,aku langsung makan siang.Sehabis makan,aku mempersiapkan pakaian renangku yang tadi pagi tak sempat aku persiapkan.Terpaksa aku mengganti pakaian renangku dengan celana legging,kaos lengan panjang,dan jilbab hitam.Habis berkemas barang-barang tersebut,aku langsung mengambil uang dan berpamitan ke mama untuk berangkat ke kolam.
   Jam hampir menunjukkan jam 3,aku sangat takut jika terlambat sendiri.Tetapi itu enggak menjadi alasan saya untuk tidak berenang hari ini.Aku cepat-cepat memesan grab dan berangkat.
“Ca pulang jam berapa?” kata Mama
“Cepat kok ma.Habis nanti ujian renang,icha langsung pulang.” Jawabku
“Ma uang renangnya pake uang icha dulu ya.Nanti mama ganti pas icha pulang.” Kataku
“Yaudah.Hati-hati ya nak.” jawab mama
Beberapa menit kemudian,abang grabnya sampai.Aku bergegas memakai sepatu dan mendekati abang tukang grabnya.Tetapi aku hampir lupa membawa air mineral karena sangking terburu-burunya.Akupun mengambil air mineralnya dan keluar rumah untuk naik ke grab.

“Atas nama caca?” kata abang tukang grabnya
“Iya bang.”kataku
   Aku mengatakan ke abang tukang grabnnya agar agak sedikit mengebut.Dijalan aku menelepon seorang temanku,tapi teleponnya tidak diangkat-angkat.”Mungkin,dia sedang berenang dan handponenya diletakkan di dalam tas” terlintas dibenakku.
  Sebelumnya,aku sudah berjanji ke teman-temanku agar menungguku nanti.Mereka mengiakan janjiku.Mereka juga akan menungguku nanti.Kami akan pulang bersama setelah pulang renang nanti menaiki angkutan umum.
   Akhirnya,sampai juga dikolam renang selayang.Akupun turun dari kereta dan membayar ongkos grab.Ku tidak melihat sedikitpun kawan satu sekolahku.Ketakutan ini semakin menakutkan,Aku takut jika guru dan teman-temanku sudah pulang.Aku keliling mencari teman-temanku dan ternyata mereka dikolam renang bawah.Akupun menghampiri mereka.Setelah itu nama kami satu per satu dipanggil oleh Pak Pon untuk dites kemampuan renangnya.
“Yang bapak panggil namanya langsung masuk kolam y.” kata Pak Pon
“Baik,pak.” Kata kami dengan serentak
“Dea,Caca,Theresia,Putri Zega,Vitak.” panggil Pak Pon
 “Satu...dua...tiga...Gooo....” Aba-aba yang diberi Pak pin
   Usai ujian renang Aku,There,Vitak bergegas untuk bersih-bersih dan mengganti pakaian.Kami tidak mandi melainkan kami hanya mengeringkan rambut kemudian mengganti pakaian saja.Sangking ramainya kamar mandi,kami sampai mengantri bahkan dalam satu ruang ganti bisa 2-3 orang didalam.
   Sepulang dari situ kami memutuskan untuk berjalan kaki dari Kolam Renang Selayang sampai ke Pajus.Tapi kami tidak tahu jalannya,aku pun mengambil tindakan dengan menggunakan Maps.Kami mengikuti arah yang ditunjukkan Maps.Tapi kami malah terjebak di gang buntu,dengan sangat kesal aku pun mematikan maps dan kami kembali ke jalan awal.
  

No comments:

Post a Comment